BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke
tahun berdampak pada peningkatan konsumsi produk peternakan (daging, telur,
susu). Meningkatnya kesejahteraan dan tingkat kesadaran masyarakat akan
pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka
perminataan produk peternakan. Daging banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
karena mempunyai rasayang enak dan kandungan zat gizi yangtinggi.Salah satu
sumber daging yangpaling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah ayam.Daging ayam
yang sering dikonsumsi oleh masyarakat diperoleh dari pemotongan ayam broiler,
petelur afkir, dan ayam kampung.
Beternak ayam
merupakan suatu peluang usaha yang sangat menjanjikan di wilayah Indonesia
terutama di kota Malang dan sekitarnya. Seperti yang kita ketahui bahwa di kota
Malang tiap harinya membutuhkan ayam untuk dikonsumsi terutama bagi para
mahasiswa yang gemar memilih menu lalapan
sebagai makanannya sehari-hari yang notabene berbahan ayam. Selain itu
faktor cuaca dan iklim kota Malang yang sejuk akan membuat usaha peternakan
ayam ini menjadi lebih mudah.
1.2 Tujuan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang
terjadi pada tingkah laku ayam kampong.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Suhu dan Kelembaban Ayam Kampung
sangatlah penting dalam tata cara
pemeliharaan ternak ayam kampung. Suhu dan kelembaban ayam kampung yang baik
akan meningkatkan produktifitas hasil ternak. Managemen suhu dan kelembaban
yang baik merupakan salah satu teknis penting dalam budidaya ayam kampung asli.
Maka dari itu perlu diperhatikan dalam mengatur suhu dan kelembaban ayam
kampung.
1.
Suhu dan
kelembaban terlalu rendah
Suhu dan kelembaban terlalu rendah berakibat pada ayam terutama yang lebih
terlihat jelas adalah ayam muda atau anak ayam. Pada saat di dalam brooder
(pemanas) dalam keadaan suhu dan kelembaban terlalu rendah akibatnya ayam akan
kedinginan. Sebagai contoh gambar di bawah ini.
Ayam
akan mengerumuni sumber panas jika suhu dan kelembaban kurang
(kedinginan) Pada gambar di samping terlihat jelas tingkah laku anak ayam
yang berkerumun di tengah tanpa aktifitas dikarenakan suhu dan kelembaban yang
kurang. Jika ini terus dibiarkan maka ayam akan sibuk dengan menghangatkan diri
dari pada makan. Ini jelas akan menurunkan produktifitas dan perkembangan ayam
2.
Suhu dan
kelembaban terlalu tinggi
Suhu dan kelembaban terlalu tinggi artinya panas yang berlebih bagi ayam.
Akibatnya kebutuhan pakan ayam akan turun dan sebaliknya kebutuhan minum ayam
akan meningkat. Jika ini dibiarkan maka hal yang paling sering terjadi adalah
ayam mengeluarkan fases yang encer atau mencret. Anda sering melihat ini bukan?
Salah satu penyebabnya adalah suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi.
Untuk tingkah laku ayam saat suhu dan kelembaban terlalu
tinggi bisa anda bandingkan dari gejala berikut ini:
a. Ayam akan berkerumun di
tepi kandang maupun brooder
b. Ayam akan berkerumun di
sekitar tempat minum
c. Ayam akan membuka
mulutnya terus menerus
d. Ayam akan berdiri tegak dan
mengepakkan sayapnya Ayam dengan gejala seperti di atas juga ditandai dengan
paruh yang menganga dan berkumpul di sekitar
tempat minum Maka dari itu segera lakukan penanganan.
3.
Mencegah Berbagai Penyakit Ayam Kampung
Masalah serius dari peternakan ayam kampung adalah timbulnya berbagai penyakit.
Seiring dengan musim kemarau yang berkempanjangan tentu akan menimbulkan
berbagai penyakit pula.
Banyak penyakit datang dari fasilitas kandang yang kurang baik. Untuk itu
langkah mencegah datangnya penyakit adalah sanitasi atau kebersihan kandang itu
sendiri. Dengan begitu ancaman dari virus dan bakteri yang merugikan semakin
ditekan sehingga penyakit dapat dihindari. Adapun cara mencegah penyakit pada
ayam kampung adalah sebagai berikut :
2.
Di dalam kandang usahakan udara dapat keluar
masuk dengan bebas..
3.
Gantilah air setiap paling lama 2-3 hari 1X.
4.
Sarang bertelur (induk) bisanya adalah tempat yang selalu kotor.
5.
Pisahkan ayam yang sakit atau isolasikan ke
tempat yang jauh dari ayam-ayam sehat.
6.
Jangan membeli ayam yang sakit!
7. Karakter asli ayam kampung adalah
mengais atau menceker-ceker tanah dengan kakinya.
8. Cegah datangnya penyakit dengan menghindari tergenangnya
air di kandang ayam.
9. Kubur ayam yang
mati.
10.
Usahakan membersihkan kandang ayam setiap hari.
11. Berilah tanaman sebagai
penyejuk di sekitar kandang.
12. Pisahkan antara tempat
bertengger/nangkring dari tempat bertelur.
Selain cara
tersebut di atas masih banyak lagi cara untuk mencegah datangnya penyakit ayam.
Di antaranya adalah :
a. Semprotlah sekitar kandang pada
siang hari untuk mengurangi panas yang berlebih yang dapat menyebabkan stress
pada ayam
b. Berilah pakan yang selalu baru.
Pakan yang terlalu lama dapat menimbulkan tumbuhnya jamur dan hewan merugikan
lain
c. Bersihkan tempat
pakan sebelum memberi atau menghidangkan pakan
d. Berilah sarapan pagi yang
hangat untuk menghangatkan badan.
e. Berilah kunyit
sebagai jamu dan berbagai obat herbal atau jamu alami lainnya
3.2
Tingkah laku unggas terhadap
kondisi panas
Secara alamiah anak ayam (unggas
lain) yang baru menetas dari hasil pengeraman induknya, diasuh dan dibesarkan
dibawah pemeliharaan induknya sendiri. Dengan suhu tubuh yang dihasilkan oleh
induk, telah memberikan suhu yang stabil.
Pada keadaan lain, anak ayam yang
dipelihara dalam indukan (brooder) pengaturan suhunya dapat dilakukan dengan
melihat tingkah laku dari anak ayam (kutuk). Bila suhu dalam
indukan terlampau panas, maka anak ayam akan menjauhi sumber panas dan menyebar
di bagian pinggir indukan (brooder), nafsu makan kurang serta dalam keadaan ini
kutuk akan mengalami panting dan berusaha mencari air minum,
sehingga dapat dibedakan antara keadaan panas dengan keadaan normal (95oF)
dalam indukan. Yang mana pada keadaan normal bila suhu dalam indukan sudah
cukup atau sesuai dengan kebutuhan anak ayam, maka kondisi anak ayam akan
tersebar dan aktif mencari makan.
Ternak hanya dapat hidup pada interval
suhu tertentu disebabkan adanya toleransi panas, temperatur yang
panas atau terlalu dingin sangat mempengaruhi
produktifitas ternak. Ternak lokal dapat bertahan
dengan suhu yang panas, sedangkan ternak yang berasal
dari subtropis yang telah disilangkan dengan ternak lokal dapat bertahan
ditempat yang bersuhu sedang.
No comments:
Post a Comment