Wednesday, 27 November 2013

pengaruh lingkungan terhadap tingkah laku ayam



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan konsumsi produk peternakan (daging, telur, susu). Meningkatnya kesejahteraan dan tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka perminataan produk peternakan. Daging banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena mempunyai rasayang enak dan kandungan zat gizi yangtinggi.Salah satu sumber daging yangpaling banyak dimanfaatkan oleh  masyarakat Indonesia adalah ayam.Daging ayam yang sering dikonsumsi oleh masyarakat diperoleh dari pemotongan ayam broiler, petelur afkir, dan ayam kampung.
Beternak ayam merupakan suatu peluang usaha yang sangat menjanjikan di wilayah Indonesia terutama di kota Malang dan sekitarnya. Seperti yang kita ketahui bahwa di kota Malang tiap harinya membutuhkan ayam untuk dikonsumsi terutama bagi para mahasiswa yang gemar memilih menu lalapan sebagai makanannya sehari-hari yang notabene berbahan ayam. Selain itu faktor cuaca dan iklim kota Malang yang sejuk akan membuat usaha peternakan ayam ini menjadi lebih mudah.

 1.2 Tujuan
           Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi pada  tingkah laku ayam kampong.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Suhu dan Kelembaban Ayam Kampung
sangatlah penting dalam tata cara pemeliharaan ternak ayam kampung. Suhu dan kelembaban ayam kampung yang baik akan meningkatkan produktifitas hasil ternak. Managemen suhu dan kelembaban yang baik merupakan salah satu teknis penting dalam budidaya ayam kampung asli. Maka dari itu perlu diperhatikan dalam mengatur suhu dan kelembaban ayam kampung.
1.      Suhu dan kelembaban terlalu rendah 
          Suhu dan kelembaban terlalu rendah berakibat pada ayam terutama yang lebih terlihat jelas adalah ayam muda atau anak ayam. Pada saat di dalam brooder (pemanas) dalam keadaan suhu dan kelembaban terlalu rendah akibatnya ayam akan kedinginan. Sebagai contoh gambar di bawah ini.

            Ayam akan mengerumuni sumber panas jika suhu dan kelembaban kurang (kedinginan) Pada gambar di samping terlihat jelas tingkah laku anak ayam yang berkerumun di tengah tanpa aktifitas dikarenakan suhu dan kelembaban yang kurang. Jika ini terus dibiarkan maka ayam akan sibuk dengan menghangatkan diri dari pada makan. Ini jelas akan menurunkan produktifitas dan perkembangan ayam

2.      Suhu dan kelembaban terlalu tinggi
          Suhu dan kelembaban terlalu tinggi artinya panas yang berlebih bagi ayam. Akibatnya kebutuhan pakan ayam akan turun dan sebaliknya kebutuhan minum ayam akan meningkat. Jika ini dibiarkan maka hal yang paling sering terjadi adalah ayam mengeluarkan fases yang encer atau mencret. Anda sering melihat ini bukan? Salah satu penyebabnya adalah suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi.
Untuk tingkah laku ayam saat suhu dan kelembaban terlalu tinggi bisa anda bandingkan dari gejala berikut ini:
a.       Ayam akan berkerumun di tepi kandang maupun brooder
b.       Ayam akan berkerumun di sekitar tempat minum
c.       Ayam akan membuka mulutnya terus menerus
d.      Ayam akan berdiri tegak dan mengepakkan sayapnya Ayam dengan gejala seperti di atas juga ditandai dengan paruh yang menganga dan berkumpul di sekitar tempat minum Maka dari itu segera lakukan penanganan.
3.      Mencegah Berbagai Penyakit Ayam Kampung
          Masalah serius dari peternakan ayam kampung adalah timbulnya berbagai penyakit. Seiring dengan musim kemarau yang berkempanjangan tentu akan menimbulkan berbagai penyakit pula.
          Banyak penyakit datang dari fasilitas kandang yang kurang baik. Untuk itu langkah mencegah datangnya penyakit adalah sanitasi atau kebersihan kandang itu sendiri. Dengan begitu ancaman dari virus dan bakteri yang merugikan semakin ditekan sehingga penyakit dapat dihindari. Adapun cara mencegah penyakit pada ayam kampung adalah sebagai berikut :
1.       Berilah abu atau bahan lain yang dapat menyerap air dari kotoran ayam
2.       Di dalam kandang usahakan udara dapat keluar masuk dengan bebas..
3.       Gantilah air setiap paling lama 2-3 hari 1X.
4.       Sarang bertelur (induk) bisanya adalah tempat yang selalu kotor.
5.       Pisahkan ayam yang sakit atau isolasikan ke tempat yang jauh dari ayam-ayam sehat.
6.       Jangan membeli ayam yang sakit!
7.      Karakter asli ayam kampung adalah mengais atau menceker-ceker tanah dengan kakinya.
8.    Cegah datangnya penyakit dengan menghindari tergenangnya air di kandang ayam. 
9.       Kubur ayam yang mati.
10.     Usahakan membersihkan kandang ayam setiap hari.
11.     Berilah tanaman sebagai penyejuk di sekitar kandang.
12.     Pisahkan antara tempat bertengger/nangkring dari tempat bertelur.
Selain cara tersebut di atas masih banyak lagi cara untuk mencegah datangnya penyakit ayam. Di antaranya adalah :
a.      Semprotlah sekitar kandang pada siang hari untuk mengurangi panas yang berlebih yang dapat menyebabkan stress pada ayam
b.      Berilah pakan yang selalu baru. Pakan yang terlalu lama dapat menimbulkan tumbuhnya jamur dan hewan merugikan lain
c.       Bersihkan tempat pakan sebelum memberi atau menghidangkan pakan
d.      Berilah sarapan pagi yang hangat untuk menghangatkan badan.
e.       Berilah kunyit sebagai jamu dan berbagai obat herbal atau jamu alami lainnya

3.2              Tingkah laku unggas terhadap kondisi panas
           Secara alamiah anak ayam (unggas lain) yang baru menetas dari hasil pengeraman induknya, diasuh dan dibesarkan dibawah pemeliharaan induknya sendiri. Dengan suhu tubuh yang dihasilkan oleh induk, telah memberikan suhu yang stabil.
Pada keadaan lain, anak ayam yang dipelihara dalam indukan (brooder) pengaturan suhunya dapat dilakukan dengan melihat tingkah laku dari anak ayam (kutuk).  Bila suhu dalam indukan terlampau panas, maka anak ayam akan menjauhi sumber panas dan menyebar di bagian pinggir indukan (brooder), nafsu makan kurang serta dalam keadaan ini kutuk akan mengalami panting dan  berusaha mencari air minum, sehingga dapat dibedakan antara keadaan panas dengan keadaan normal (95oF) dalam indukan. Yang mana pada keadaan normal bila suhu dalam indukan sudah cukup atau sesuai dengan kebutuhan anak ayam, maka kondisi anak ayam akan tersebar dan aktif mencari makan. 
Ternak hanya dapat hidup pada interval suhu tertentu disebabkan adanya toleransi panas, temperatur  yang  panas  atau  terlalu  dingin  sangat  mempengaruhi produktifitas  ternak. Ternak  lokal  dapat  bertahan  dengan  suhu  yang panas, sedangkan  ternak yang berasal  dari subtropis yang telah disilangkan dengan ternak lokal  dapat bertahan ditempat  yang bersuhu sedang.

No comments:

Post a Comment